Blog Archive

Inter, "Tumbal" Spurs Berikutnya


AFP PHOTO / PHILIPPE MERLEPelatih Tottenham Hotspur dari Portugal, Andre Villas-Boas, tengah menjawab pertanyaan dalam konferensi pers di Stadion Gerland, Rabu (20/2/2013), jelang laga 32 besar Liga Europa melawan tuan rumah Olympique Lyon. Tottenham akhirnya melaju berkat keunggulan gol tandang dan kemenangan agregat 3-2.

LYON, KOMPAS.com — Manajer Tottenham Hotspur, Andre Villas-Boas, bersemangat setelah timnya bertemu dengan Inter Milan di 16 besar Liga Europa. Spurs melaju dari hadangan Olympique Lyon, Kamis atau Jumat (22/2/2013) dini hari WIB, berkat hasil imbang 1-1 di Stadion Gerland.

"Kami hanya ingin menciptakan kembali malam spesial untuk dikenang semua orang di klub ini," tegas Villas-Boas seusai timnya berlaga. "Melewati hadangan Inter dan Lyon akan memberikan keuntungan tim Anda meraih juara (Liga Europa)."

Dua tahun lalu, dalam laga penyisihan grup Liga Champions, Gareth Bale tampil fenomenal kala berhadapan dengan skuad I Nerazzurri, yang selanjutnya menjadi Juara Liga Champions 2011.

Gelandang asal Wales itu menciptakan hattrick meski The Lilywhites kandas 3-4. Pada laga kedua, Bale juga tampil luar biasa di Stadion White Hart Lane dan mengantongi sanjungan dari Harry Redknapp, manajer Spurs saat itu. La Beneamata pun takluk 1-3 di London utara, tetapi Bale tak menuai gol.

Saat berlaga di Gerland, Bale tampil kurang meyakinkan dan Villas-Boas mengakui timnya tak bermain sebagaimana mestinya pada babak pertama. Itu sebabnya pemain Les Gones, Maxime Gonalons, sukses mencetak gol pembuka sekaligus mengimpaskan skor agregat menjadi 2-2. Keadaan itu membuat Lyon berada di atas angin karena unggul agresivitas gol tandang.

"Di babak kedua, kami tampil lebih baik. Kami menciptakan sejumlah peluang dan akhirnya kerja keras kami membuahkan hasil dengan gol kedua. (Kemampuan) pemain secara individual membuat perbedaan dan Mousa (Dembele) adalah pembedanya," lanjut Villas-Boas.

"Kalau Anda mencermati jumlah peluang mencetak gol Lyon dalam dua pertandingan, tidak adil kalau mereka yang akhirnya lolos," sambung pria berpaspor Portugal.

Dembele, sang pencetak gol Spurs pada menit ke-90, mengaku emosinya bercampur aduk setelah melesatkan gol dari jarak 25 meter menjelang laga berakhir.

"Setiap orang berdesis mendesak agar langkah kami berlanjut dalam turnamen ini. Itulah mengapa kami bereaksi demikian bersukaria saat pertandingan berakhir," cetus pemain dari Belgia yang didatangkan Spurs dari Fulham pada musim panas lalu.

 

0 komentar:

Posting Komentar