Blog Archive

Cara "Mr Charming" Mourinho Pengaruhi Wasit


AFP PHOTO / ADRIAN DENNISMantan wasit, Graham Poll (kiri), berbincang dengan manajer Chelsea saat itu, Jose Mourinho (kanan).

LONDON, KOMPAS.com - Mantan wasit asal Inggris, Graham Poll, baru-baru ini menceritakan sosok Jose Mourinho dalam tulisannya di Daily Mail, Kamis (14/2/2013). Di mata Poll, Mourinho dijuluki sebagai "Tuan Simpatik".

"Bagaimana Jose Mourinho, alias 'Mr Charming', memengaruhi wasit. Paling efektif di liga domestik ketika ia mengetahui kepribadian setiap wasit. Sewaktu Mourinho pertama kali tiba di Chelsea pada tahun 2004, salah satu hal pertama yang ia lakukan adalah mengundang saya ke tempat latihan untuk memperkenalkan diri," kata Poll.

"Ia tahu saya adalah salah satu wasit terkemuka di negeri ini dan, ternyata, saya akhirnya menjadi wasit enam pertandingan Chelsea musim itu. Ia sangat menarik dan memperkenalkan saya kepada tim sebagai wasit terbaik di Eropa. Dia bekerja dengan memesona dan membuat Anda tidak habis pikir bahwa semua itu adalah untuk Anda," lanjutnya.

Yang lebih mengejutkan, menurut Poll, Mourinho mampu memberikan sesuatu yang spesial kepada wasit. Hal itu terjadi saat Chelsea menang 1-0 melawan Manchester United, yang merupakan laga pertama Poll menjadi pengadil lapangan bagi klub Mourinho.

"Sebelum pertandingan ia menyenangkan. Saya bertanggung jawab untuk pertandingan Premier League dalam kemenangan (Chelsea) 1-0 atas Manchester United. Ia bertanya setelah itu, jika semuanya baik-baik saja bagi saya. Lalu, saya menjawabnya sambil lalu, ruangan wasit butuh cat baru. Lima pekan kemudian saya kembali, ruangan wasit memiliki dua kamar mandi baru, perlengkapan mandi gratis, dan televisi layar datar," lanjut Poll.

Tetapi, saat Chelsea kalah, sikap Mourinho kepada Poll mendadak berubah. "Pada akhir musim kedua, saya juga bertugas saat Chelsea dikalahkan Liverpool 1-2 di semifinal Piala FA di Old Trafford. Penampilannya kurang menarik saat berada terowongan setelah pertandingan. Ia berdiri di sana, menengok ke arahku, dan terlihat kecewa. Ia mengungkapkan satu komentar: 'Saya pikir Anda adalah teman saya', setelah itu saya memilih untuk mengabaikannya," tutur Poll.

Apa yang dilakukan Mourinho, ternyata berbeda dengan manajer MU, Sir Alex Ferguson. Poll juga menceritakan bagaimana sikap Ferguson kepada para pengadil lapangan yang bertugas dalam pertandingan MU.

"Ferguson berbeda. Ia tidak repot-repot menebar pesona. Ia memang tidak menyenangkan. Ia hanya meninggalkan Anda sendirian. Ketika ia berbicara tentang kinerja wasit di media, Anda berpikir itu tidak memengaruhi Anda. Namun, ternyata itu dapat dilakukannya," pungkasnya.

 

0 komentar:

Posting Komentar