Blog Archive

Jamu Belanda, Timnas Tanpa Jersey Merah-Putih


KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA Pemain Indonesia, Boaz Salossa (kiri), berusaha melewati pemain Arab Saudi, Sultan Khalaf, dalam laga kedua Grup C Pra-Piala Asia Australia 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (23/3/2013). Kostum ini tak dikenakan timnas Indonesia saat lawan Belanda.

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski bermain di kandang sendiri, Stadion Utama Gelora Bung Karno, tim nasional Indonesia dipastikan tidak akan memakai seragam merah-putih saat berhadapan dengan Belanda, Jumat (7/6/2013). Pasalnya, ada kesalahpahaman antara pihak promotor dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Hal tersebut diketahui ketika tim pelatih dan manajer timnas melakukan jumpa pers menjelang pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (6/6/2013). Manajer timnas Rudi Maswi pun mengaku kecewa karena Boaz Solossa dan kawan-kawan tidak akan memakai warna kebesarannya di hadapan pendukungnya sendiri.

"Memang Indonesia akan memakai seragam putih, sedangkan Belanda memakai seragam oranye. Kami sudah bersikeras terkait masalah kostum ini saat manager meeting dan manajemen tidak tahu soal ini sebelumnya. Yang paling bertanggung jawab adalah pihak sponsor dan PSSI," ujar Maswi.

Anggota Komite Media, Bobby, mengungkapkan, PSSI juga sebelumnya tidak mengetahui persoalan tersebut. Menurut dia, kesepakatan mengenai seragam kedua negara itu merupakan perjanjian antara promotor dan Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB).

"Kami memang tidak tahu masalah ini karena merupakan kesepakatan antara promotor dan KNVB. Kami tidak diberi tahu sebelumnya," kata Bobby.

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin pun mengaku kecewa atas keputusan tersebut. Namun, ia berharap agar persoalan tersebut tidak dijadikan alasan bagi para pemain Indonesia pada pertandingan besok.

"Pelatih, manajer, dan saya sendiri sangat kecewa. Tetapi, semoga ini tidak memengaruhi permainan anak-anak. Untuk para suporter, tetap merahkanlah GBK. Anak-anak harus tetap semangat," harap Djohar.

0 komentar:

Posting Komentar